Sunday 9 February 2014

Maaf Saya Tidak Lagi Se-kritis Dahulu

Barusan saya membaca sebuah tulisan seorang teman yang mencemaskan sebuah situs sejarah Bugis-Makassar Benteng Sombaopu yang bagian tepinya dibongkar dan diisi dengan waterboom dan restoran yang menyediakan whisky dan anggur. Kemudian saya mengingat terakhir kalinya saya ke tempat itu hampir setahun yang lalu untuk memotret. Setelah pintu gerbang menuju rumah-rumah adat yang ada di lokasi benteng tersebut, saya mendapati pagar beton yang biasanya digunakan para kontraktor untuk mengkonstruksi bangunan besar. Lebih ke dalam, saya melihat beberapa kapling tanah sudah diisi oleh gazebo, kolam renang dan beberapa penangkaran hewan seperti sangkar burung dan sebagainya. Tapi yang saya lakukan hanya lewat seolah tidak ada yang menyentil sensitifitas saya untuk menjaga dan melestarikan saksi bisu nenek moyang saya dalam menjaga dan membentengi wilayahnya dalam kerukan penjajah.

Beberapa hari yang lalu saya membaca habis sebuah novel yang seru dan saya berniat untuk kembali berargumen lewat tulisan dalam bentuk komentar, kritikan, ataupun pujian seperti halnya setiap kali saya selesai membaca novel atau menonton film yang berkesan menurut saya. Tapi sampai detik ini saya tidak menerbitkan sebuah tulisan apapun tentang novel tersebut dalam blog atau note saya. Memang seperti bukan dunia saya, tapi sepertinya saya mulai ke-enak-an dengan hal negatif ini.Saya baru tiba dari resepsi pernikahan dua orang sahabat saya. Dua hari saya bertemu kembali dengan beberapa teman yang hampir setahun ini tidak kutemui di dunia nyata. Kami menghabiskan waktu sampai hampir pagi untuk bertukar cerita yang diselingi canda, cela dan mimpi-mimpi. Dan tidak seperti biasanya saat saya melewati masa-masa seperti itu di mana tangan saya seperti keluar dari kontrol akal untuk mencari keyboard untuk mencatat hal-hal seru dan membosankan sekalipun. 

Hal diatas memungkinkan saya tidak lagi se-kritis dahulu, karena saya yakin rutinitas dahulu bukanlah  "panas-panas tahi ayam" melainkan sebuah  minat dan bakat yang saling mengikat. Kalau saya masih se-kritis dahulu, saya jadikan tulisan ini sebagai stimulus saja untuk kembali beraktifitas yang positif  sedia kala. Maaf.

No comments:

Post a Comment