Sunday 9 February 2014

Siklus Krebs dalam Tinjauan Filsafat Fenomenologi

"...dua pertiga dari tubuh kita mengandung air (H2O), sepertiganya mengandung mineral {Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Zat Besi (Fe), dan sebagainya}. Begitu pula halnya dengan permukaan bumi, Sepertiga adalah daratan (mineral), dan dua pertiganya adalah lautan (air)."

Demikian interpretasi (penafsiran) Prof. Dr. Ir. Amran Laga, MS. di salah satu pertemuan mata kuliah Biokimia yang merupakan pelajaran kegemaran saya (gemar dengan pemahaman bahwa saya mengambil mata kuliah ini sebanyak enam kali, 7 kali dengan bimbingan Khusus) beberapa tahun yang lalu. Nah, yang saya ketahui dalam lingkup filsafat fenomenologi adalah bahwa setiap penafsiran selalu ada kepentingan yang melekat. Dan penafsiran saya terhadap kepentingan Prof. Amran dalam menginterpretasi pola hubungan antara tubuh manusia dengan bumi yaitu agar kita (peserta didik) dapat mengambil hikmah bahwa manusia memang diciptakan dari tanah sebagaimana  tubuh manusia yang dapat terurai (terkatabolisme) di dalam perut bumi, Subhanallah. Interpretasi yang lain adalah beliau memprospek peserta didik yang senang berfilsafat untuk mulai menyukai mata kuliah ini dan membuat mereka menjadikan mata kuliah ini sebagai mata kuliah favoritnya. 

Siklus Krebs sendiri adalah salah satu sub materi dalam mata kuliah Biokimia. Siklus Krebs ini punya banyak nama lain seperti halnya saya yang punya banyak nama panggilan (Zulkifli Andi Mandasini lah, Bang Jul Kifli lah, Kiplong Karmachameleon lah, Jonathan Rhies Meyer lah, dan banyak lagi yang lainnya). Siklus Krebs biasa juga disebut siklus asam sitrat (senyawa yang terbentuk adalah asam sitrat) dan biasa juga disebut dengan siklus asam trikarboksilat (karena senyawa tersebut tersusun dari asam trikarboksilat). Kalau kita pernah mendengar istilah citric acid cycletricarboxylic acid cycle,Siklus TCA/TCA Cycle, Daur Asam sitrat, jangan bingung! Karena Siklus Krebs kaya akan 'nama', janganlah berkutat di wilayah nama tapi berdebatlah di wilayah makna. William Shakespiere berkata apalah arti sebuah nama yang sekarang sudah menjadi pepatah. Meskipun demikian ketahuilah bahwa ZAM pernah berkata "menulislah, karena suatu saat jika kau mati baik-baik (dimandikan, dishalatkan (Muslim), dan dimakamkan) maka dibatu nisanmu akan terdapat tulisan (minimal namamu)". Maksud ZAM adalah terkadang saat kita matipun seseorang membutuhkan nama kita, minimal sebagai tanda bahwa makam itu adalah kuburan kita.(Wah, sepertinya ini cerita horor). 

Siklus Krebs pertama kali ditemukan oleh ilmuwan biokimia yang bernama Tuan (Mr.) Hans Krebs. Di duga kuat beliau masih anak kandung dari salah satu karakter kartun Spongebob, Tuan Krab. Pernyataan awal dari hipotesa ini adalah Tuan Krab mempunyai restoran yang bernama "Krusty Krab" dengan menu utamanya adalah Patty yang dinamai dengan "Krabby Patty" di restoran tersebut. Patty adalah sejenis Burger yang dibuat melalui banyak proses metabolik, baik itu anabolisme maupun katabolisme. Jangankan cara pembuatan Patty, cara pembuatan bahan-bahan untuk membuat Patty seperti roti rasa rumput laut, keju, dan kecap pun dibuat melalui rentetan proses biokimia yang kompleks. Dengan demikian Tuan Krab dapat disimpulkan bahwa ia sangat paham tentang dunia biokimia, dan secara genetika  Mr. Hans Krebs mewarisi pola tingkah laku ayahnya, dengan kata lain Tuan Krab sebagai ahli biokimia merupakan cikal bakal Mr. Hans Krebs (anaknya Tuan Krab) untuk mendalami biokimia dan akhirnya menemukan siklus Krebs. 

Siklus Krebs merupakan rangkaian reaksi yang menyebabkan katabolisme asetil KoA, dengan membebaskan sejumlah ekuivalen hidrogen yang pada oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan sebagaian besar energi yang tersedia dari bahan bakar jaringan, dalam bentuk ATP. Residu asetil ini berada dalam bentuk asetil-KoA (CH3-CO-KoA, asetat aktif), suatu ester koenzim A. Ko-A mengandung vitamin asam pantotenat. 
Sumber : http://edisukarman.blogspot.com/2012/06/makalah-biokimia-siklus-krebs.html
Ada sebuah industri besar yang terletak disebuah tempat bernama Mitokondria. Industri ini memiliki beberapa mini pabrik untuk mengubah bahan baku menjadi bahan semi baku. Salah satu pabrik ini bernama Siklus Krebs. Di dalam pabrik ini terdapat beberapa karyawan masing masing bernama; 12 molekul 3-asam fosfogliserat, 12 molekul 1,3-fosfogliserat, 12 molekul fosfogliseraldehid, 10 molekul fosfogliseraldehid, 6 molekul ribulosa 5-fosfat, 6 molekul ribulosa 1,5-difosfat. Bahan baku dari pabrik ini adalah Asetil ko-enzim A yang merupakan hasil konversi dari 3 makronutrien yakni Lemak, Protein, dan Karbohidrat setelah mengalami proses metabolisme yang masing masing menjadi Asam Lemak, Asam Amino, dan Glukosa. Asetil Ko-enzim A yang melewati pabrik ini berubah menjadi produk yaitu energi, Co2 dan H2O. Untuk mini pabrik yang lain, akan saya bahas dilain kesempatan. (Berat cooy...)

Kompleksitas Siklus Krebs sebenarnya dapat mengajarkan kita tentang banyak hal. Salah satu contohnya adalah membuat sebuah Perusahaan besar. Sekarang, banyak perusahaan sektor riil di dunia yang secara mandiri membuat beberapa jenis produk siap konsumsi dimana bahan bakunya dimulai dari proses agronomi, kemudian agroindustri dan agribisnis. Membuat beberapa produk dari masing-masih hasil dan beda kualitas setiap bahan baku melalui proses sortasi. Mengolah proses sanitasi dan menganalisis dampak lingkungan secara mandiri Sampai pada proses diferensiasi produk. Semua hal tersebut dapat kita pelajari setelah membedah siklus krebs. 

Sekarang, masihkah kalian menganggap bahwa mata kuliah Biokimia adalah mata kuliah yang sangat susah dan sangat membosankan? Jawaban kita akan berbeda-beda bergantung pemahaman kita mengenai Filsafat Fenomenologi. Salam tanda, salam hermeneutika. 
Terima Kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Prof. Dr. Ir. Amran Laga, MS. yang tidak pernah bosan melihat saya yang setiap tahunnya (2005-2011) mengambil mata kuliah Bapak. Semoga Bapak senantiasa diberikan kesehatan, limpahan berkah dan kesuksesan karir. Amin.
Sekian (poco ma' belah). 
Nb : Yang minta ditag, diskusi, kritik, menambahkan, serta pendapat lainnya silahkan memberi komentar. 

No comments:

Post a Comment