Sunday 9 February 2014

SAYANG

Andai waktu berjalan seiring langkah ke depan, aku ingin melangkah mundur dari malam ini ke Malam 1 Ramadhan 1431 lagi. Ada sesuatu yang aku kotori di bulan Suci ini sebelum mengakhirinya. Kadang mulut ini tidak mengasmakan namaNya, terlebih Istiqamah di JalanNya. Aku takut ramadhan berikutnya sudah berada di alam berbeda. Alam persaksian dari kekotoran yang tak kusucikan di bulan ini.
Sebelum eksistensiku, sudah sering para pengikut filsuf berkata bahwa penyesalan akan datang belakangan. Hadirnya tak pernah di depan. Pantas saja Chairil Anwar ingin hidup seribu tahun lagi sejak tahun 1966. Iya ingin setiap langkahnya adalah sebuah estimasi, estimasi dari tahun sebelumnya. Tapi sayang, dia tak seberuntung seorang Ismail Marzuki yang masih berkarya sampai sekarang.
Dan betapa sayangnya aku, karena waktu tetap berjalan meski langkahku berhenti bahkan mundur sekalipun.

No comments:

Post a Comment