Sunday 9 February 2014

Lembagaku, Dewasa ini

“Kepakan sayap Kupu-kupu di Australia pun dapat menjadi Gelombang Tsunami di Aceh”. 
Sosialis tidak, Religius tidak. Nasionalis, arogan (Katak dalam tempurung baru ya). Parahnya tanpa kultur yang jelas, kapasitas kader dan yang nantinya akan berefek pada Eksistensi lembaga juga nol (0) besar. Prestasi akademik, Nothing. Seniman juga tidak, Style pun cemen.

Keluarga Mahasiswa Jurusan Teknologi pertanian Universitas Hasanuddin, sebagai lembaga mahasiswa di tingkat Jurusan kita dengan jumlah kursi mahasiswa sebanyak 520 orang tentunya merupakan potensi besar untuk menjadi sebuah Lembaga Profesi yang unggul dalam banyak hal, utamanya profesionalisme kerja layaknya seorang Teknokrat Sejati yang acap di ucap pada masa pengkaderan seremonialis atau binjas yang diharuskan bagi semua maba yang akan diberangkatkan ke Gunung (saja) pada saat Orientasi Pengembangan Kemampuan Lapangan. 
Faktanya, para Obyek yang akan dikader semakin tidak tahu diri dengan melupakan kontrak (Janji) pada waktu penyambutan dan saat pembaiatan di OPKL. Mereka memang tidak berjanji pada Senior, tapi pada Ehhmmmm.. Jarinya menjadi saksi bersama dengan dingin dan gelapnya malam. Parahnya, Senior tidak berbuat apa-apa seolah tidak terjadi apa-apa. Mungkin menganggap hal itu bukan kesalahanya. Atau memang merasa sudah tua (uzur)? Dan sudah harus focus pada kuliah? Ohh… berarti kalau sudah tua tanggung jawab di tinggalkan, janji dilupakan? Kan sudah pikun? Atau bagemanakah? Tanya’ ma’?
Pengurus sebelumnya (periode 2006-2007) mengadakan 2 kali seminar (seminar sehari dan seminar Konservasi) karena banyaknya warga menginginkan program kerja profesi, tapi peserta yang ada cuma mahasiswa baru yang dipaksa dating dating karena pertimbangan panitia jika nantinya warga yang datang kurang, padahal memang. Periode ini juga, Pengurus kerohanian mengadakan Kegiatan kerohanian di Surau Firdaus untuk mahasiswa Teknologi Pertanian saja. Satu pun warga non-panitia tidak ada yang datang. Diminta untuk menjadi anggota tim redaksi Buletin Teknologi tidak berminat. Ada sebagian yang berminat, tapi hanya berminat, selanjutnya? Tim redaksi mencoba meminta kontribusi dengan memasukkan tulisan apapun jenisnya, satu warga pun tidak kepincut . Mungkin karena tidak berhadiah? Kami kembali mencoba megeluarkan panflet bagi warga yang memasukkan tulisan pada tim redaksi akan mendapatkan bingkisan menarik. Lagi-lagi tidak berhasil.
Aksi demonstrasi yang melibatkan mahasiswa Unhas, seperti aksi penolakan BHP yang dilakukan sekian kali, Kenaikan BBM, Kritik sistem Pendidikan pada Hardiknas 2 Mei Lalu, tidak satu pun mahasiswa Tekpert (Karena mahasiswa lain sama sekali tidak mengenal yang namanya Himatepa UH dan KMJ TP UH) padahal KMJ TP-UH adalah Nama lembaga kita.

No comments:

Post a Comment