Sunday 9 February 2014

Bang Je Ka itu bukan Fotografer, tapi seorang model!

Saya yang sedari-tadi sedang bingung mencari tema tulisan baru, tiba-tiba di datangi salah seorang teman yang kemudian membuka percakapan dengan mengatakan bahwa foto-foto  di akun facebook saya “bagus” katanya. Karena multi-tafsirnya, saya kemudian bertanya “Pengambilan gambarnya (komposisi, moment, focus of interest), hasil editnya, atau modelnya (sambil senyum)?” “Semuanya”, jawab teman saya tersebut.

     Hal itu kemudian meng-klik syaraf sensorik saya untuk mengangkat tema tentang ruang lingkup lukisan cahaya tersebut. Memang sebagian pengalaman saya punya keterkaitan dengan dunia Fotografi. Saya sudah sejak lama suka tentang fotografi tapi yang jelasnya saya mulai menggeluti dunia seni itu sejak tahun 2006 yang lalu di mana pada tahun itu saya mengikuti Diklat Dasar Fotografer di Unit Kegiatan Mahasiswa Fotografi Unhas (UKM Fotografi Unhas) sekaligus sebagai syarat untuk terdaftar sebagai anggota di organisasi seni minat dan bakat di tingkat Universitas Hasanuddin itu.


     Sejak saat itu saya mulai tambah suka memandang dunia dengan mengintip segi-empat di balik kamera. Banyak hal yang membuat saya menjadi semakin ketagihan pada seni itu. Proses Hunting landscape yang membuat saya banyak melihat keindahan alam, hunting model-model cantik dan seksi, sensasi saat menekan suttershoot kamera SLR monolog (Kamera lensa dengan menggunakan roll-film) yang kadang membuat khawatir dan penasaran karena tak seperti halnya saat kita menggunakan kamera digital, kamera ini akan mengurangi roll-film tanpa bisa dilihat langsung sebelum filmnya dicuci. Betapa senangnya saat foto kita berhasil lolos kurasi oleh fotografer besar untuk diikutkan dipameran foto, dan tentunya saat melihat foto kita terpampang di frame pameran foto kemudian dipandangi dengan lama oleh pengunjung pameran seolah sedang bercermin di depan foto kita. Apalagi saat foto kita menjadi pemenang foto terfavorit pilihan pengunjung, bukan main senangnya. Saya pernah merasakan hal itu. Saya masih ingat betul judul foto saya yang menjadi foto terfavorit di pameran Pojok dengan tema “Red Campus in Pictures” yang diadakan di samping Bank Mandiri Unhas saat itu. Judulnya : Kutunggu Panas dan CahayaMu esok hari. Sedikit deskripsi tentang foto itu, lokasi pengambilannya di lapangan futsal PKM Unhas, dengan backgroun senjaYang ingin melihat foto tersebut, silakan mampir ke Sekretariat UKM Fotografi Unhas.


     Tapi ada juga hal yang  kurang mengasyikkan saat menjadi seorang fotografer. Kalau tentang capek dan kulit terbakar saat hunting out-door, itu biasa. Kalau uang jajan harus berkurang karena disisihkan untuk membeli roll-film dan mencuci foto, itu juga biasa. Namun saat kita membuka folder foto kegiatan atau moment-moment spesial di komputer atau di laptop kemudian tidak terdapat foto kita sungguh sangat tidak mengasyikkan. Saat ngumpul bareng teman kemudian masuk di agenda Photo-session, lalu salah seorang teman mengatakan “Coba Fotografer-lah yang pegang kamera!” yang berarti saya tidak masuk lagi dalam foto itu, padahal saya juga ingin mengabadikan moment itu, memang sangat menjengkelkan. Saat beberapa teman yang meng-upload foto di facebook kemudian hanya men-tag (menandai) orang-orang yang ada dalam foto, apa tidak sakit itu?


     Memperhatikan hal di atas, saya meyakinkan diri saya bahwa minat saya memang jadi fotografer, tapi bakat saya sebenarnya adalah model. Hal itu sudah saya baca sejak beberapa waktu yang lalu. Oleh sebab itu, minggu lalu saat saya hunting outdoor di sebuah padang ilalang yang ada di Makassar. Semua style seorang model saya aktualkan satu persatu depan kamera. Tapi sayang yang memotret adalah seseorang yang bukan fotografer, jadi harus ada proses pengaturan kamera terlebih dahulu sebelum bergaya depan kamera. Yah, bukanlah Bang Je Ka kalau masalah sekecil itu tidak bisa diselesaikan. Hehe… Owh iya, saya juga sudah menemukan trik saat teman saya meminta tolong untuk difoto oleh saya. Cukup dengan bilang saya ini sebenarnya Cuma minat Fotografi, Bakat saya sebenarnya adalah Model.

       Terakhir, silakan mengabadikan raut wajah anda, karena suatu saat anda akan merindukan rautan itu. Berfotolah, karena selembar foto akan banyak berbicara dari seribu kata. ~ZAM~

No comments:

Post a Comment