Sunday 9 February 2014

Berhenti Men-colek-ku saat Imsak!

Beberapa orang yang ber-iman fluktuatif sepertiku, beberapa hari di awal bulan Syawal juga merindukan datangnya bulan Ramadhan. Padahal bulan tersebut baru saja dilalui. Ada juga di antara kita yang merasa risau di pertengahan Bulan Syawal,  bukan karena banyak waktu yang dilalui setiap hari karena sahur sebelum berkumandangnya panggilan Shalat subuh di sebulan lamanya, tapi karena takut jikalau tak dapat lagi menghirup udara saat  Ramadhan berikutnya tiba.
Saat ini, bulan itu serasa telah datang. Beberapa hari di bulan Sya'ban ini, sebagian teman saya membuat status tentang kerinduannya pada bulan itu. Program tivi juga tengah mempublikasikan sinetron-sinetron ramadhan yang bagi sebagian orang beranggapan bahwa sinetron tersebut merupakan penghalang orang-orang untuk shalat Tarawih.
Intinya, saya berharap keinginan hidup di Ramadhan ini. Semoga kita diberikan ke-afiat-an dalam menjadi makhlukNya yang bertaqwa. Amin.
Marhaban Yaa Ramadhan
image
Setiap Habis Ramadhan
Hamba Rindu Lagi Ramadhan
Saat Saat Padat Beribadah
Tak Terhingga Nilai Mahalnya
Setiap Habis Ramadhan
Hamba Cemas Kalau Tak Sampai
Umur Hamba Di Tahun Depan
Berilah Hamba Kesempatan
Setiap Habis Ramadhan
Rindu Hamba Tak Pernah Menghilang
Mohon Tambah Umur Setahun Lagi
Berilah Hamba Kesempatan
Reff:
Alangkah Nikmat Ibadah Bulan Ramadhan
Sekeluarga
Sekampung
Senegara
Kaum Muslimin dan Muslimat Se Dunia
Seluruhnya Kumpul Di Persatukan
Dalam Memohon Ridho-nya
By : Bimbo
Hal yang mungkin filosofis, ketika memang di antara kita resah seperti kata saya sebelumnya, Bahwa lagi-lagi Dia memenuhi janjiNya kepada makhlukNya yang punya ketaqwaan yang pasang-surut untuk memberi kesehatan mendapatkan ramadhan berikutnya. Memberikan saya ke-afiat-an yang tak sepenuhnya saya jalankan, karena mungkin khilaf adalah kenikmatan, meski singkat yang penting nikmat. Sementara kenikmatan hakiki yang belum pernah dirasakan sama sekali. Ini adalah janji, maka kalau saja kata Asrul benar dalam menambahkan ke-Maha-anNYa bahwa Tuhan Maha Memaklumi, maka akan mulia ketika saya menyebut Allah sebagai Maha Menepati Janji. Janji akan kenikmatan angin Surgawi, serta sejuk dan beningnya Air Surga.

"Faabi'ayyi Aala Irabbi quma Tuqazzibaan" nikmat Allah mana lagi yang akan kamu dustakan?
Ketika kita mendapatkan bulan penuh berkah, bulan penuh ampunan, bulan penuh fitrah, bulan membersihkan diri. Bukankah ini sebuah nikmat terkira?

Wahai saudara (i) saya, tegur saya jika saya melenceng dari nikmat ini. Karena mungkin saja Tuhan membisik anda untuk memberi saya teguran dalam ber-ramadhan nanti. Khusus untuk teman akhwat saya, berhentilah men"colek"ku di saat imsak(memangnya selain bulan puasa boleh?), seperti yang ada pada gambar di atas. :) (ZAM)

Taqabbalallahu minna wa minkum, taqabbalallahu yaa kariim.

No comments:

Post a Comment